Posted by : kusyani
Rabu, 11 Mei 2016
Pengertian inSSIDer
SSID atau
Service set identifier adalah identitas atau nama pengenal yang digunakan pada
suatu Wireless LAN, baik itu AP (Akses Poin) ataupun Wireless Router. Apabila
klien komputer sedang mengakses suatu WLAN misalnya, saat scaning network nama
yang akan muncul adalah nama SSID yang disetting pada AP atau WR tadi. Biasanya
SSID untuk tiap Wireless Access Point adalah berbeda. Untuk keamanan jaringan
Wireless bisa juga SSID-nya di hidden sehingga user dengan wireless card tidak
bisa mendeteksi keberadaan jaringan wireless tersebut dan tentunya mengurangi
risiko di hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
inSSIDer adalah software
yang digunakan untuk memindai dan mengcapture jaringan dengan parameter utama
SSID dalam jangkauan antena Wi-Fi komputer, melacak kekuatan sinyal dari waktu
ke waktu, dan menentukan pengaturan keamanan mereka (termasuk apakah dilindungi
oleh password atau tidak). NetStumbler adalah aplikasi sejenis dan pendahulu
inSSIDer yang lama menjadi favorit untuk fungsi monitoring kuat sinyal AP, akan
tetapi NetStumbler tidak bekerja dengan baik pada Windows Vista, 7, 8 (baik 32
maupun 64bit) dan XP 64-bit. Jika dijalankan aplikasi ini tidak mendeteksi
interface pada komputer kita jika menggunakan OS yang disebutkan tadi. Disisi
lain, inSSIDer bekerja dengan sempurna pada operating sistem tersebut. inSSIDer
merupakan aplikasi GRATIS, open-source Wi-Fi scanning software. Selain
menggunakan Windows, kita juga dapat menggunakan ponsel pintar seperti android
untuk memonitor SSID di suatu tempat. Aplikasi ini dapat didownload di situs
seperti Cnet.com, Softpedia.com, dll untuk versi PC-nya. Untuk versi smartphone
bisa didapatkan di Play Store. Pada artikel ini akan dibahas mengenai
pengamatan kuat sinyal AP di dua tempat yang berbeda di lingkup kampus
Politeknik Negeri Semarang.
Peralatan dan Prosedur Kerja
Peralatan :
·
Perangkat keras
- Laptop dengan NIC yang kompatibel
·
Perangkat Lunak
- Windows XP SP2, Vista, or Windows 7
(32- or 64-bit)
- Microsoft
.Net framework 3.5 or higher
- Aplikasi
inSSIDer 2.1
Langkah Kerja :
1.
Menentukan
2 tempat yang berbeda yang masih dalam ruang lingkup kampus Politeknik Negeri
Semarang.
2.
Lakukan
monitoring dan capture menggunakan inSSIDer, baik itu kuat sinyal dengan
parameter time graph, 2,4 GHz channel, dan 5 GHz Chanel.
3.
Identifikasi
letak AP yang terlacak inSSIDer.
Hasil Pengamatan
1. Posisi pengamatan di Lab Telkom Barat 1/01
ScreenShoot
kuat sinyal/amplitudo secara Time Graph
|
Dari berbagai AP yang sinyalnya diterima dan tercapture pada
inSSIDer di lokasi ini (Lab Telkom) terlihat bahwa AP dengan SSID
TP-LINK_EACFDF (hijau) memiliki RSSI (Received Signal
Strength Indication) paling besar yaitu -46 dBm. Sejalan dengan RSSI yang diterima
ternyata juga sinyal yang diterima dari AP ini stabil jika dilihat dari Time
Graph. AP yang nilai RSSI terkecil dan paling tidak stabil adalah yang SSID-nya
AB. Ketika dilakukan tracking ternyata TP-LINK_EACFDF
letaknya memang paling dengan device yang kita gunakan untuk monitoring. Jadi
dapat diambil sebuah pernyataan bahwa salah satu prameter yang mempengaruhi
kuat sinyal adalah jarak AP dengan device penerima sinyal tersebut.
Sebagai
analogi, TP-LINK_EACFDF
menggunakan Channel 11, menggunakan pengamanan terbuka, memiliki
alamat fisik 94:0c:6d:ea:cf:df, kecepatan maksimum adalah 54 Mbps, Vendornya
adalah TP-LINK Inc., Tipe jaringannya adalah insfrasrtuktur, posisi pada GPS
(latitude dan longtitude) tidak diketahui karena device yang kita gunakan untuk
monitoring tidak support GPS tracking. Dengan analogi tersebut dapat pula
diketahui untuk AP yang lain.
SreenShoot
kuat sinyal/amplitudo (dalam dBm) Kanal yang bekerja pada 2.4 GHz
|
Dapat dilihat semua AP menggunakan atau bekerja di frekuensi 2.4
GHz. Frekuensi ini memang sering digunakan karena merupakan masuk dalam
standard wireless 802.11b dan 802.11g. Itulah kenapa pada max rate atau
kecepatan data maksimal bernilai 54 Mbps yaitu standard 802.11g yang notabennya
bekerja di frekuensi 2.4GHz. Untuk 802.11b memang bekerja di 2.4 GHz
namun max rate-nya adalah 11Mbps. Disini TP-LINK_EACFDF (hijau) tetap paling
bagus RSSInya, sama seperti pada saat dilihat pada panel Time Graph sebelumnya
yang notabennya AP yang lokasinya terdekat dengan device yang kita gunakan
untuk monitoring.
Sreenshoot
AP yang menggunakan 5 GHz
|
Tidak ada AP yang menggunakan frekuensi 5 GHz. Terlihat pada
panel 5GHz capture tidak ada SSID yang masuk kategori tersebut. Frekuensi 5GHz
ini biasanya digunakan pada 802.11a yang notabennya memiliki max rate yang sama
dengan 802.11g namun dengan pita yang lebih lebar.
Can you play Baccarat in the US? - Welsh Business News
BalasHapusHow can 1xbet korean I play Baccarat? — While you งานออนไลน์ would bet on a 바카라 사이트 particular game, you would normally wager on the same game, the same team would